selama hampir 19 tahun gue hidup didunia, banyak hal-hal aneh dan yang ngga biasa terjadi dihidup gue. kadang gue merasa ini spesial karena cuma gue yang berkesempatan buat merasakan hal hal aneh itu, tapi ngga jarang juga gue merasa semua itu cobaan dan racun yang pada akhirnya membuat gue ngga tenang
hal aneh tersebut lumayan sering terjadi dikehidupan percintaan gue
btw its been a while gue ngga nulis tentang yang berbau cinta cintaan
beberapa hari yang lalu, gue ketemu athaya untuk makan siang dan cerita cerita dikampus. athaya adalah salah satu orang yang tau seluk beluk kehidupan gue, jadi sebenernya gue sangat bersyukur karena gue sekampus dengan orang ini. kita ngomongin banyak hal, dari yang paling bermutu sampe hal-hal sampah sekalipun. pembicaraan ngga berfaedah gue dan thaya berujung pada sebuah keputusan paling ngaco yang pernah gue bikin
belakangan ini, entah suatu kebetulan atau gimana.. gue mendapat julukan dari orang yang sempat 'dekat' dengan gue & julukan tersebut adalah "playgirl". gue ngga kaget karena memang sejak kelas smp gue sudah diidentikan dengan nama-nama sejenis itu. sejujurnya, gue hanya sempat pacaran (lumayan) serius dengan tiga orang. yang pertama, mantan gue yang hubungannya masih (agak) baik sama gue. beberapa kali sempet hampir memulai lagi dan pada akhirnya gagal. yang kedua, mantan gue yang sudah bahagia dan berusaha menjadi setia dengan pacar barunya. gue seneng sih dengan perubahan dia yang cukup signifikan karena dulu dia cukup dikenal dengan sebutan "playboy". dan yang terakhir, mantan gue yang paling baru. yasudah yang ini ngga perlu gue jelasin lah ya
diluar mereka, gue memang belum pernah ada niatan untuk kembali menjalankan sebuah hubungan yang serius. namun gue sempat memiliki beberapa 'teman' yang menemani waktu-waktu kosong dihidup gue. surprisingly, orang orang yang deket sama gue ini adalah orang-orang yang cukup dikenal dan agak ngga biasa. inilah yang kemudian membuat temen temen gue bilang kalo hidup gue penuh skandal dan kontroversi. lucu sih kalo dipikir-pikir, tapi sebenernya ngga sekontroversial itu kok. cuma kebetulan aja hehehe
&hal yang itu yang pada akhirnya membawa gue pada keputusan ter-aneh dan ter-childish yang pernah gue buat, menghapus jejak mereka dari hidup gue. gue mengakui bahwa cara yang gue lakukan sangat amat bodoh (sampe beberapa temen gue heran kenapa gue kayak gitu) tapi ini satu satunya cara yang paling bisa gue lakukan untuk melindungi diri gue sendiri d
terlebih lagi tadi gue melihat salah satu penulis favorit gue ngetweet sesuatu hal yang cukup relatable buat hidup gue sekarang sekarang ini
entah mengapa, gue sangat setuju dengan tweet diatas ini. beberapa hari belakangan ini gue menyadari bahwa pola hidup gue lagi sangat ngga sehat. waktu istirahat gue terkuras karena banyak tugas yang menumpuk. ngga cuma itu, gue juga kehilangan selera buat makan yang 'normal' sehingga kadang gue cuma makan roti dan bergelas-gelas kopi yang bisa bikin gue stay energized dalam waktu yang terbatas
dan gue mulai sadar bahwa waktu gue udah gue abisin untuk menyelesaikan tugas-tugas gue, bahkan sampe bikin gue kehilangan waktu untuk ngurusin hidup gue sendiri. gimana kalo gue punya pacar? do i still have time to have a proper relationship?
bukannya merasa sok independent atau gimana, tapi gue lebih memilih untuk berkeluh kesah dengan sahabat-sahabat gue yang gue yakin akan selalu ada disana, tanpa gue harus menunggu 'kelanjutan' dari hubungan itu gimana. karena gue sendiri ngga suka kalo gue ngga diperhatiin dalam suatu hubungan. karena semua hubungan punya konsekuensi. gue juga ngga mau memperlakukan orang lain dengan buruk. gue harus membuat mereka bahagia, karena gue juga mau dibikin bahagia. tapi jujur, untuk sekarang rasanya terlalu menjadi beban kalo gue harus membagi konsentrasi gue terhadap dua hal yang sangat gue ingin prioritaskan
jadi ya gue cuma mau jujur bahwa i dont really have time to being committed and build the bridge all over again
selain itu, tahun ini gue juga mau berubah. gue mau menikmati kebosanan dengan diri sendiri. bukan berarti gue ngga mau berteman, tapi gue juga ngga mau seperti gue yang dulu. terlalu dependent sama orang sehingga pada akhirnya jadi bumerang kepada diri gue sendiri. sudah cukup. ngga lagi lagi
jadi bantu supportnya ya, untuk #dirainsyaf2017 :) (this hashtag inspired by mahaputeri wisnuhardjo, thanks kit)
Comments
Post a Comment